Rematik adalah penyakit umum yang menyerang banyak orang di seluruh dunia.
Rematik adalah suatu jenis gangguan peradangan sendi yang dapat menyebabkan rasa sakit, kekakuan dan pembengkakan pada sendi, otot, tendon, ligamen dan struktur lainnya.
Gejala umum rematik meliputi nyeri dan kekakuan di pagi hari, kesulitan beraktivitas sehari-hari karena nyeri atau kelelahan, peradangan di daerah yang terkena dan pembengkakan pada sendi.
Penyebab pasti rematik masih belum diketahui, tetapi diyakini terkait dengan kecenderungan genetik dan berbagai pemicu lingkungan.
Pilihan pengobatan untuk rematik meliputi modifikasi gaya hidup seperti olahraga, terapi fisik dan obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Daftar Makanan Penyebab Rematik yang Harus Dihindari
Makanan dapat menjadi faktor utama penyebab rematik.
Makanan tertentu, seperti daging olahan, produk susu, dan gula olahan, diyakini dapat memicu peradangan dalam tubuh dan menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan yang terkait dengan penyakit rematik.
Makanan yang tinggi lemak jenuh juga dapat meningkatkan risiko terkena artritis reumatoid dan gangguan rematik lainnya.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup banyak buah dan sayuran segar, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan mengurangi gejala rematik.
Selain itu, menghindari makanan pantangan yang diketahui dapat menyebabkan peradangan atau memperparah gejala yang ada dapat bermanfaat bagi mereka yang menderita kondisi ini.
Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang telah diketahui dapat menjadi penyebab penyakit rematik terjadi.
1. Makanan Olahan
Makanan olahan telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, terutama penyakit rematik.
Penyakit rematik sering kali menyebabkan peradangan dan rasa sakit pada sendi, otot, dan jaringan ikat lainnya.
Makanan olahan mengandung bahan pengawet dan bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Banyak makanan olahan juga mengandung zat aditif seperti gula, garam, dan lemak yang dapat meningkatkan faktor risiko terkena penyakit rematik.
Selain itu, makanan olahan sering kali rendah nutrisi penting seperti vitamin D dan asam lemak omega-3 yang dapat membantu melindungi tubuh dari peradangan kronis.
Untuk mengurangi risiko penyakit rematik, penting untuk membatasi asupan makanan olahan dan lebih fokus pada diet yang lebih seimbang dengan banyak buah dan sayuran segar.
2. Daging Merah
Daging merah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena rematik, gangguan peradangan yang memengaruhi sendi dan jaringan di sekitarnya.
Artritis reumatoid adalah sebuah jenis rematik yang paling umum yang disebabkan oleh respons autoimun, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel dan jaringan sehat pada persendian.
Hal ini dapat menyebabkan peradangan, nyeri, kekakuan, pembengkakan, berkurangnya mobilitas dan gejala lainnya.
Penelitian telah menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar lebih mungkin mengembangkan rematik daripada mereka yang makan lebih sedikit daging merah atau tidak sama sekali.
3. Makanan Tinggi Gula
Makanan tinggi gula telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit rematik.
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kekakuan dan pembengkakan sendi.
Selain itu, makanan tinggi gula dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin, yang dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 10% kalori harian mereka dari gula tambahan lebih mungkin untuk mengembangkan artritis reumatoid.
Oleh karena itu, penting bagi orang yang menderita atau berisiko terkena penyakit rematik untuk membatasi asupan makanan yang tinggi gula seperti permen, soda, dan makanan ringan olahan.
4. Gorengan
Gorengan merupakan salah satu makanan yang dikaitkan dengan rematik, suatu kondisi yang ditandai dengan rasa sakit dan pembengkakan pada persendian.
Gorengan mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol yang tinggi yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Selain itu, makanan yang digoreng sering kali mengandung zat aditif seperti natrium dan pengawet yang dapat berkontribusi lebih lanjut terhadap peradangan sendi.
Penelitian telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi banyak makanan yang digoreng lebih mungkin menderita rematik daripada mereka yang tidak.
Makan makanan yang digoreng dalam jumlah sedang adalah penting karena dapat mengurangi risiko terkena rematik atau kondisi peradangan lainnya.
5. Makanan Laut
Makanan laut merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan rematik terlebih bagi orang yang sensitif terhadap makanan laut.
Orang yang memiliki alergi makanan laut dapat mengalami rasa sakit, bengkak, kaku dan nyeri pada persendian, serta kelelahan dan demam.
Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami iritasi kulit atau gatal-gatal saat bersentuhan dengan makanan laut.
6. Alkohol
Alkohol merupakan salah satu makanan penyebab rematik dan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Rematik adalah suatu kondisi yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan pada sendi, otot, dan jaringan di dalam tubuh.
Efek alkohol pada rematik dapat bersifat akut dan jangka panjang.
Secara akut, alkohol dapat memperburuk nyeri sendi dan otot yang sudah ada yang terkait dengan rematik.
Dalam jangka panjang, alkohol dapat menyebabkan peningkatan peradangan yang selanjutnya dapat merusak sendi dan otot.
Selain itu, minum alkohol dalam jumlah besar atau secara teratur dari waktu ke waktu juga dapat meningkatkan beberapa faktor risiko artritis rematoid lainnya, seperti kenaikan berat badan atau diabetes.
7. Susu dan Produk Turunannya
Susu dan turunannya merupakan salah satu penyebab utama penyakit rematik seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
Penyakit-penyakit ini melibatkan peradangan pada persendian, menyebabkan rasa sakit, kekakuan dan pembengkakan pada area yang terkena.
Penelitian telah mengaitkan peningkatan konsumsi produk susu dengan peningkatan risiko pengembangan kondisi ini.
Protein susu juga dapat menyebabkan sindrom usus bocor, yang dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang pada gilirannya dapat memicu reaksi autoimun yang selanjutnya berkontribusi pada perkembangan penyakit rematik.
Oleh karena itu, penting untuk mengurangi asupan produk susu dan memilih alternatif non-susu seperti susu almond atau susu kedelai.
8. Makanan Asam
Makanan asam, seperti jus jeruk, acar, dan tomat, pada beberapa orang dapat menyebabkan rematik.
Rematik adalah peradangan pada sendi yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kaku.
Keasaman dari makanan ini dapat menyebabkan iritasi pada jaringan sendi, yang kemudian berpeluang menyebabkan peradangan.
Selain itu, makanan asam dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap mineral penting seperti kalsium, yang penting untuk kesehatan sendi.
9. Kafein
Kafein adalah salah satu penyebab potensial penyakit rematik, seperti artritis rematoid, ankylosing spondylitis, dan asam urat.
Kafein ditemukan dalam banyak makanan sehari-hari seperti kopi, teh, soda, minuman berenergi, dan cokelat.
Kafein juga dapat ditemukan dalam beberapa obat yang dijual bebas.
Beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi kafein dapat meningkatkan risiko mengembangkan atau memperburuk penyakit rematik.
Hal ini mungkin disebabkan oleh efeknya terhadap respons inflamasi tubuh atau mekanisme lain yang belum diketahui.
Penting untuk dicatat bahwa ini tidak berarti bahwa setiap orang yang mengonsumsi kafein akan mengembangkan penyakit rematik, namun, bagi Anda yang telah memiliki penyakit rematik sebaiknya harus menghindari minuman-minuman berkafein.
10. Makanan Tinggi Purin
Makanan tinggi purin adalah penyebab utama penyakit rematik tertentu, seperti asam urat dan pseudogout.
Purin adalah senyawa organik yang ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk daging, ikan, unggas, jeroan, kacang-kacangan dan beberapa sayuran.
Ketika purin dipecah oleh tubuh, purin menghasilkan asam urat yang dapat menumpuk di dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan pada sendi atau jaringan lain.
Gejala penyakit ini termasuk rasa sakit, bengkak dan kaku di daerah yang terkena.
Untuk mengurangi risiko terkena kondisi ini, penting untuk membatasi asupan makanan tinggi purin.
Hal ini termasuk menghindari daging merah, jeroan serta membatasi konsumsi makanan laut tertentu seperti sarden dan ikan teri.
Makanan yang Aman Untuk Penderita Rematik
Setelah kita mengetahui beberapa makanan yang menjadi penyebab umum dari rematik, kini kita pelajari makanan dan minuman apa saja yang aman dan juga sehat untuk dikonsumsi para penderita rematik.
1. Sayuran Hijau
Sayuran hijau merupakan sumber serat makanan, vitamin dan mineral yang dapat bermanfaat bagi penderita rematik.
Mengonsumsi sayuran hijau dapat membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh yang dapat membantu meringankan beberapa gejala yang terkait dengan rematik.
Sayuran hijau juga memiliki kandungan kalori yang rendah, rendah lemak dan natrium yang membuatnya menjadi pilihan ideal bagi para penderita rematik yang sedang berusaha mengurangi berat badan atau meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Selain itu, sayuran hijau kaya akan kandungan antioksidan dan fitokimia yang telah diketahui mampu membantu melawan peradangan dan melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh bahaya radikal bebas.
2. Buah-buahan
Buah-buahan adalah bagian penting dari diet sehat bagi penderita rematik.
Buah-buahan merupakan sumber antioksidan, vitamin, dan mineral yang bekerja untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit yang terkait dengan kondisi tersebut.
Buah-buahan juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, suatu hal penting bagi mereka yang sedang menderita rematik karena mereka kemungkinan lebih rentan terhadap infeksi.
Makan banyak buah juga dapat membantu memberikan energi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Selain itu, buah-buahan juga dapat membantu melancarkan pencernaan, karena beberapa di antaranya memiliki sifat pencahar alami yang dapat bermanfaat bagi penderita rematik yang mungkin mengalami kesulitan dalam mencerna makanan tertentu.
3. Ikan Salmon
Salmon adalah salah satu makanan yang paling bermanfaat bagi mereka yang menderita rematik.
Tidak hanya kaya akan asam lemak omega-3, yang telah diketahui dapat mengurangi peradangan dan kekakuan pada sendi yang terkait dengan artritis reumatoid, tetapi juga mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin D, selenium, dan seng yang dapat membantu mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Salmon juga mengandung protein tinggi, yang dapat membantu memberi bahan bakar pada sel dan otot serta menjaganya agar tetap kuat.
Makan salmon secara teratur dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan yang terkait dengan rematik sehingga Anda dapat tetap aktif dan menikmati hidup.
4. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan adalah jenis makanan yang bagus untuk dimasukkan ke dalam diet Anda jika Anda menderita rematik.
Kacang-kacangan sarat dengan vitamin, mineral dan lemak sehat yang dapat membantu mengurangi peradangan dan memberikan nutrisi penting untuk kesehatan tulang.
Kacang-kacangan juga diketahui memiliki kandungan serat tinggi, yang dapat membantu melancarkan pencernaan.
Selain itu, kacang-kacangan mengandung berbagai antioksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh bahaya radikal bebas.
Beberapa kacang terbaik untuk penderita rematik diantaranya adalah kacang almond, kenari, kacang tanah, kacang mede, kacang mete, kacang macadamia, dan kacang pistachio.
Makan hanya segenggam kacang-kacangan per hari dapat memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa yang akan membantu mengurangi gejala nyeri terkait dengan penyakit rematik.
Pastikan untuk mengkonsumsi kacang-kacangan dalam versi tawar sebisa mungkin untuk menjaga kadar natrium atau garam tetap rendah sehingga memastikan Anda mendapatkan nilai gizi yang maksimal dari kegiatan mengemil Anda.
5. Teh Hijau
Teh hijau adalah salah satu minuman terbaik untuk para enderita rematik.
Teh hijau memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan yang terkait dengan artritis reumatoid.
Teh hijau mengandung polifenol, yang merupakan antioksidan kuat yang dapat membantu melindungi dari kerusakan radikal bebas yang disebabkan oleh peradangan.
Teh hijau juga mengandung katekin, yang telah terbukti menghambat produksi enzim yang memecah tulang rawan pada persendian.
Selain itu, teh hijau juga dianggap bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis kanker.
Minum teh hijau secara teratur juga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, teh hijau dapat menjadi cara yang efektif untuk memperbaiki gejala rematik dan meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Kesimpulan
Kesimpulan tentang pembahasan makanan yang dapat menyebabkan rematik diatas sudah jelas, makan makanan yang sehat dan seimbang adalah kunci bagi penderita kondisi ini.
Makanan tertentu, seperti daging merah dan makanan olahan, diketahui dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk gejala rematik.
Penting untuk menghindari makanan ini atau membatasinya secara signifikan dan menggantinya dengan berbagai makanan alternatif yang lebih sehat seperti ikan, unggas, dan protein nabati.
Makan banyak buah dan sayuran, biji-bijian, polong-polongan, dan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan rematik.
Penting juga untuk tetap terhidrasi dengan baik dengan minum banyak air sepanjang hari.
Mengambil langkah-langkah sederhana seperti ini dapat membuat perbedaan besar dalam mengurangi tingkat keparahan pada gejala yang terkait dengan rematik.
Ingatlah bahwa makanan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perasaan dan juga pada kesehatan kita, makan dengan benar dapat membantu kita menjalani hidup yang terbaik.