Hiperglikemia: Pengertian, Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Updated,

hiperglikemia

Apa itu Hiperglikemia?

Hiperglikemia adalah istilah medis untuk merujuk pada kadar glukosa yang tinggi dalam darah. Kondisi ini paling sering dikaitkan dengan diabetes, di mana tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau tidak menggunakannya dengan benar. 

Hiperglikemia dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang serius seperti ketoasidosis diabetik dan koma hiperosmolar nonketotik, yang keduanya dapat mengancam jiwa.

Pengobatan utama untuk hiperglikemia adalah modifikasi gaya hidup dan obat-obatan yang membantu menurunkan kadar gula darah.

Selain itu, pemantauan kadar gula darah secara teratur diperlukan untuk memastikan kadar gula darah tetap dalam kisaran yang sehat.

Deteksi dini dan pengobatan sangat penting untuk menghindari komplikasi jangka panjang akibat kadar gula darah yang tinggi.

Mengetahui gejala dan faktor risiko hiperglikemia dapat membantu Anda mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya hiperglikemia.

Apa Saja Tanda dan Gejala Hiperglikemia?

hiperglikemia

Jika tidak diobati, hiperglikemia yang parah dapat menyebabkan dampak yang lebih serius dan dapat mengancam nyawa, oleh karena itu, penting untuk mengetahui secara dini beberapa gejala yang biasanya muncul pada para penderita hiperglikemia.

1. Rasa Haus yang Berlebihan

Rasa haus yang berlebihan, atau polidipsia, adalah salah satu gejala hiperglikemia yang paling umum. Hiperglikemia terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak glukosa dalam aliran darah.

Ketika hal ini terjadi, sel-sel mengalami dehidrasi dan tubuh memberi sinyal kepada otak bahwa ia membutuhkan air untuk menyeimbangkan kadar gula.

Rasa haus yang berlebihan dapat membuat sangat tidak nyaman dan bahkan cukup menyusahkan bagi sebagian orang.

Penting untuk minum cukup cairan tetapi tidak terlalu banyak karena overhidrasi juga tidak baik untuk kesehatan.

2. Peningkatan Buang Air Kecil

Peningkatan buang air kecil adalah salah satu gejala hiperglikemia yang paling umum, yang merupakan suatu kondisi di mana tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efisien.

Pasien dengan hiperglikemia dapat mengalami buang air kecil dalam jumlah banyak dan sering serta rasa haus yang meningkat.

Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah glukosa dalam darah, yang menyebabkan air ditarik dari sel dan dikeluarkan melalui urin.

3. Kelelahan

Kelelahan adalah sebuah gejala yang umum dialami oleh pasien penderita hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.

Kelelahan ini dapat berkisar dari rasa lelah sepanjang hari hingga kelelahan ekstrem yang membuat tugas-tugas sederhana pun terasa menakutkan.

Jika tidak diobati, kelelahan dapat menyebabkan komplikasi lain seperti dehidrasi, gizi buruk dan permasalahan pada sirkulasi.

4. Penglihatan Kabur

Gejala penglihatan kabur pada pasien hiperglikemia, atau kadar gula darah yang tinggi, dapat menjadi indikasi retinopati diabetik.

Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di bagian belakang mata rusak akibat kadar glukosa yang tinggi secara kronis.

Gejalanya meliputi floaters, penglihatan kabur, dan kesulitan fokus pada objek. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.

Penting bagi penderita diabetes untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi setiap perubahan pada penglihatannya sedini mungkin, sehingga mereka dapat menghindari dampak yang jauh lebih buruk.

5. Luka yang Lambat Sembuh

Pasien dengan hiperglikemia dapat berisiko mengalami luka yang lambat sembuh.

Ketika kadar gula darah tubuh terlalu tinggi, hal ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dengan baik.

Gejala luka yang lambat sembuh pada pasien hiperglikemia dapat berupa kemerahan, bengkak, keluarnya cairan, rasa sakit atau nyeri di sekitar area luka, dan rasa hangat.

Pada kasus yang lebih parah, luka yang lambat sembuh dapat menyebabkan demam, menggigil, mual dan muntah.

Penting untuk memantau setiap perubahan warna atau tekstur kulit di sekitar area luka karena hal ini dapat mengindikasikan adanya infeksi.

Penyebab Hiperglikemia

hiperglikemia

Hiperglikemia adalah kondisi medis serius yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk koma, stroke, dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Terdapat beberapa penyebab potensial dari hiperglikemia, berikut ini diantaranya.

1. Pola Makan yang Tidak Sehat

Pola makan yang tidak sehat adalah penyebab utama hiperglikemia, yang terjadi ketika seseorang memiliki terlalu banyak gula dalam darahnya.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh konsumsi kalori yang melebihi kebutuhan tubuh dan kurangnya aktivitas fisik.

Mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan atau cemilan olahan dan berbagai minuman manis dapat menyebabkan tubuh Anda memproduksi terlalu banyak glukosa, yang kemudian dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi naik lebih tinggi.

Untuk membantu mencegah hiperglikemia, penting untuk menerapkan pola makan sehat yang mencakup banyak buah dan sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.

2. Gaya Hidup Tidak Aktif

Gaya hidup tidak aktif adalah salah satu penyebab utama hiperglikemia, atau kadar gula darah yang tinggi.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya.

Orang yang menjalani gaya hidup tidak aktif lebih cenderung mengalami kelebihan berat badan yang kemudian akan mengalami kesulitan yang lebih besar dalam mengatur gula darah mereka.

Aktivitas fisik dapat membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien, sebaliknya, kurangnya olahraga akan menyebabkan penggunaan insulin yang kurang efisien oleh tubuh dan kemudian menyebabkan kadar glukosa yang lebih tinggi dalam aliran darah.

3. Genetika

Faktor genetika dapat menjadi salah satu penyebab dari hiperglikemia dengan memengaruhi bagaimanan cara tubuh memproduksi dan menggunakan insulin, sebuah hormon yang diperlukan untuk memecah gula dalam darah.

Orang yang mewarisi varian genetik tertentu mungkin lebih berisiko terkena hiperglikemia dibandingkan mereka yang tidak memiliki varian ini.

Selain itu, penyakit tertentu seperti Diabetes Tipe 1 atau Tipe 2 juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, dan terkait dengan peningkatan risiko hiperglikemia.

4. Stres

Stres adalah salah satu penyebab utama dari hiperglikemia, suatu kondisi di mana kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.

Stres dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi dan pelepasan glukosa dari hati.

Penting juga untuk diperhatikan bahwa stres juga dapat memengaruhi cara tubuh Anda dalam merespons insulin sehingga dapat mengganggu kemampuannya dalam menyerap glukosa dari aliran darah.

Diagnosis

hiperglikemia

Tes glukosa darah adalah sebuah alat diagnostik yang digunakan guna mengidentifikasi hiperglikemia, yaitu suatu kondisi di mana tubuh memiliki terlalu banyak gula dalam aliran darah.

Tes ini melibatkan pengambilan sampel darah dari pasien dan mengukur jumlah glukosa yang ada. Jika kadarnya ditemukan tinggi secara tidak normal, hal ini dapat mengindikasikan bahwa orang tersebut menderita hiperglikemia.

Hasil tes ini dapat membantu penyedia layanan kesehatan untuk memutuskan rencana perawatan yang tepat bagi pasien, seperti perubahan pola makan dan gaya hidup atau pengobatan.

Dalam beberapa kasus, mereka juga dapat menggunakan tes lain untuk memastikan diagnosis atau menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari peningkatan kadar glukosa.

Tes yang sederhana dan cepat ini dapat menyelamatkan nyawa dengan membantu seorang dokter dalam mendiagnosis hiperglikemia dengan cepat dan akurat.

Pengobatan

hiperglikemia

Pengobatan untuk diabetes dapat bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis diabetes, berapa lama diabetes telah diderita, dan pasien secara individual.

Pilihan pengobatan dapat mencakup perubahan gaya hidup seperti modifikasi diet dan olahraga, obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah, dan terapi insulin.

Perubahan gaya hidup penting karena dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.

Obat-obatan dari hiperglikemia dapat berupa obat oral yang dapat merangsang produksi insulin tubuh hingga insulin suntik.

Terapi insulin biasanya direkomendasikan untuk penderita diabetes tipe 1 atau penderita diabetes tipe 2 yang tidak dapat mempertahankan kontrol gula darah yang memadai melalui perubahan gaya hidup saja.

Pemantauan glukosa darah juga penting untuk menentukan apakah penyesuaian tambahan perlu dilakukan untuk menjaga gula darah dalam kisaran yang sehat.

Pada akhirnya, pengobatan yang tepat tergantung pada pendekatan individual yang mempertimbangkan kesehatan dan preferensi pasien secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Mencegah Hiperglikemia?

hiperglikemia

Terdapat beberapa cara untuk membantu mencegah hiperglikemia dan menjaga kadar gula darah Anda dalam kisaran yang sehat.

1. Makan Makanan Sehat dengan Memperhatikan Porsi

Mengonsumsi makanan sehat dan memperhatikan porsinya adalah cara yang efektif untuk mencegah hiperglikemia. Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Selain itu, penting juga untuk membatasi konsumsi makanan ringan olahan atau makanan ringan bergula yang tinggi karbohidrat sederhana karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah. 

Untuk menjaga kontrol porsi, yang terbaik adalah mengukur ukuran porsi untuk setiap makanan atau camilan dan hindari makan berlebihan.

2. Aktivitas Fisik yang Teratur

Aktivitas fisik yang teratur merupakan komponen penting untuk menjaga kadar glukosa darah Anda.

Olahraga membantu tubuh untuk menggunakan insulin secara lebih efisien, dan mengurangi resistensi insulin.

Sebagai hasilnya, hal ini dapat membantu mencegah hiperglikemia / peningkatan kadar gula darah.

Aktivitas fisik yang teratur juga dapat membantu mengelola berat badan dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti berjalan kaki atau bersepeda, atau berpartisipasi dalam aktivitas yang lebih intensif seperti berlari, berenang, atau latihan kekuatan.

Selain itu, aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan suasana hati dan kualitas hidup secara keseluruhan, yang tentunya dapat membantu dalam mengelola tingkat stres.

3. Mengendalikan Tingkat Stres

Mengendalikan tingkat stres merupakan faktor penting dalam mencegah hiperglikemia.

Ketika kita mengalami stres, tubuh kita memproduksi hormon yang dapat menyebabkan kadar gula darah kita meningkat.

Hal ini dapat menyebabkan hiperglikemia, yaitu suatu kondisi serius di mana kadar gula darah tubuh lebih tinggi daripada normal.

Untuk mencegah hal ini terjadi, penting untuk mengelola stres dan memastikan Anda mendapatkan istirahat dan relaksasi yang cukup.

Strategi seperti yoga, meditasi, dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres dan menjaga kadar gula darah Anda tetap terkendali.

Kesimpulan

hiperglikemia

Pentingnya menjaga kadar gula darah yang sehat tidak dapat dianggap remeh, karena apabila gula darah menjadi terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti hiperglikemia.

Hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh dan meningkatkan risiko diabetes.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk memastikan gula darah mereka berada dalam kisaran normal.

Hal ini dapat dilakukan dengan makan makanan yang seimbang dan berolahraga secara teratur.

Selain itu, obat-obatan tertentu mungkin perlu dikonsumsi jika perlu untuk menjaga kadar glukosa yang sehat.

Mengikuti dan memahama berbagai poin yang telah kita pelajari diatas sedikit banyak dapat membantu dalam mengurangi risiko dari hiperglikemia dan berbagai risiko kesehatan terkait lainnya.