Hipertensi: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Updated,

hipertensi

Apa itu Hipertensi?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang terus-menerus meningkat dan mencapai angka yang tidak sehat.

Kondisi ini memaksa jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah yang sempit. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan berdampak pada kualitas hidup seseorang.

Menurut statistik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi mempengaruhi sekitar 33% orang dewasa di Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas.

Sayangnya, kurang dari separuh dari mereka yang terkena dampak menyadari bahwa mereka sedang menderita hipertensi.

Hal ini berarti ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi ini dan akses yang lebih baik ke layanan pengobatan dan perawatan.

Untuk mengurangi prevalensinya, diperlukan langkah-langkah seperti perubahan gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan diet yang memadai.

Deteksi dini dan penanganan hipertensi yang tepat dapat membantu menghindari komplikasi yang berbahaya dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup.

Jenis Hipertensi

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius jika tidak segera ditangani, termasuk stroke dan serangan jantung.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami berbagai jenis hipertensi dan penyebabnya.

Dua jenis utama dari hipertensi adalah hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

  • Hipertensi primer disebabkan oleh faktor genetik atau kebiasaan gaya hidup yang secara bertahap meningkat dari waktu ke waktu.
  • Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari seperti penyakit ginjal atau obat-obatan tertentu.

Faktor Resiko dan Penyebab Hipertensi

Meskipun penyebab pasti hipertensi dapat bervariasi dari orang ke orang, ada beberapa faktor risiko yang diketahui yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengembangkan kondisi ini, berikut diantaranya:

1. Kegemukan atau Obesitas

Kegemukan atau obesitas adalah salah satu penyebab utama hipertensi, suatu kondisi medis serius yang dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.

Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada jantung dan membuatnya bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 

Peningkatan tekanan pada arteri ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan masalah penglihatan.

Penurunan berat badan melalui diet dan olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena hipertensi.

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Ketidakaktifan fisik adalah salah satu faktor penyebab utama hipertensi. Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah suatu kondisi di mana kekuatan darah terhadap dinding arteri Anda terlalu tinggi.

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan penyimpanan lemak dan penambahan berat badan, yang keduanya dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena hipertensi.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat mengurangi jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh dan meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh Anda, yang keduanya dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Untuk membantu mengurangi risiko terkena hipertensi, penting untuk mempertahankan aktivitas fisik yang teratur setiap hari.

3. Konsumsi Garam Berlebih

Konsumsi garam yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama dari hipertensi.

Hipertensi meningkatkan risiko dari berbagai komplikasi kesehatan, termasuk stroke dan penyakit jantung. 

Untuk mengurangi risiko terkena hipertensi, penting untuk membatasi asupan garam harian Anda.

American Heart Association merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 miligram (mg) natrium per hari.

Untuk mengurangi asupan garam, batasi makanan olahan dan makanan yang mengandung banyak natrium tambahan seperti makanan kalengan.

4. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol dapat menjadi faktor utama penyebab hipertensi, suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan bisa sangat berbahaya.

Penting untuk diperhatikan bahwa konsumsi alkohol dalam tingkat sedang pun telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah.

Minum alkohol dalam jumlah banyak telah terbukti dapat meningkatkan risiko hipertensi secara signifikan, karena dapat meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik. 

Selain itu, peminum berat telah dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan serangan jantung karena pengaruhnya terhadap sistem kardiovaskular.

Penting bagi individu yang terlanjur mengonsumsi alkohol secara teratur untuk benar-benar menyadari risiko yang terkait, terutama dalam hal hipertensi.

5. Merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko utama hipertensi, suatu kondisi medis serius yang memengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh.

Hipertensi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lainnya seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal.

Merokok dapat meningkatkan risiko hipertensi dengan mempersempit pembuluh darah, sehingga darah lebih sulit melewatinya.

Selain itu, merokok menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Sangatlah penting untuk berhenti merokok guna mengurangi risiko hipertensi dan masalah kesehatan terkait lainnya.

6. Stres

Stres adalah salah satu penyebab utama hipertensi, atau tekanan darah tinggi.

Stres dapat menyebabkan detak jantung seseorang meningkat, sehingga menyebabkan lebih banyak tekanan pada dinding arteri dan vena.

Tekanan yang meningkat ini menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Stres fisik dan emosional dapat menyebabkan hipertensi.

Stres fisik seperti kurangnya berolahraga atau karen penyakit juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. 

Demikian pula, stres emosional dari pekerjaan atau sebuah hubungan pribadi juga dapat menyebabkan hipertensi. 

Penting untuk mengelola tingkat stres guna mengurangi risiko terkena hipertensi.

7. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga sering kali merupakan faktor yang terabaikan ketika mempertimbangkan faktor risiko dan penyebab hipertensi.

Penting untuk dipahami bahwa memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi.

Hal ini berarti bahwa jika salah satu atau lebih dari orang tua, saudara kandung, kakek-nenek, atau kerabat dekat Anda pernah mengalami tekanan darah tinggi di masa lalu, Anda mungkin berisiko lebih besar untuk mengalaminya. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa genetika dapat menyumbang hingga 50 persen dari risiko seseorang terkena hipertensi.

Meskipun riwayat keluarga tidak dapat diubah, namun penting untuk menyadari pengaruhnya terhadap kesehatan Anda secara keseluruhan dan membuat perubahan gaya hidup untuk mengurangi kemungkinan terkena tekanan darah tinggi.

8. Gangguan Tidur

Gangguan tidur seperti sleep apnea dapat menjadi penyebab utama hipertensi.

Penelitian telah menemukan bahwa seseorang dengan permasalahan sleep apnea yang tidak kunjung diobati sangat lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular dari waktu ke waktu. 

Selain itu, gangguan pada ritme sirkadian alami tubuh juga dapat menyebabkan peningkatan hormon stres yang selanjutnya berkontribusi terhadap hipertensi.

Oleh karena itu, jika Anda menderita gangguan tidur apa pun, penting untuk mencari nasihat medis dan perawatan sesegera mungkin untuk menghindari implikasi kesehatan jangka panjang.

9. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah sebuah gangguan metabolisme yang memengaruhi cara tubuh dalam memproses gula. 

Hal ini terjadi ketika tubuh Anda tidak memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakannya secara efektif, sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat. 

Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi).

Hipertensi dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung, stroke, dan kondisi lainnya.

Untuk mengurangi risiko terkena hipertensi, penderita diabetes tipe 2 harus berupaya mempertahankan kadar gula darah yang sehat melalui diet dan olahraga yang tepat.

10. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal adalah salah satu penyebab utama hipertensi.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi kesehatan yang serius yang dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, dan masalah kardiovaskular lainnya. 

Hipertensi terjadi ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik dan tidak dapat menyaring kelebihan cairan dari tubuh.

Ketika hal ini terjadi, cairan menumpuk di dalam aliran darah dan menyebabkan peningkatan tekanan pada dinding arteri.

Selain tekanan darah tinggi, penyakit ginjal juga dapat menyebabkan anemia, kelelahan, nafsu makan yang buruk, mual dan muntah, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Perawatan untuk penyakit ginjal meliputi perubahan gaya hidup seperti olahraga dan kebiasaan makan yang sehat serta obat-obatan yang membantu mengontrol tekanan darah.

Gejala Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi yang sering tidak menunjukkan gejala yang jelas, terutama pada tahap awal. Namun, beberapa gejala hipertensi yang umum adalah:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Pusing atau lemah
  • Mual dan muntah
  • Perubahan penglihatan

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter.

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi dapat melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan medis. Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan tekanan darah antara lain:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengurangi konsumsi garam
  • Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran
  • Menjaga aktivitas fisik
  • Menghindari konsumsi alkohol dan merokok

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup membantu menurunkan tekanan darah, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Pencegahan Hipertensi

Mencegah hipertensi dapat dilakukan dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengurangi konsumsi garam
  • Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran
  • Menjaga aktivitas fisik
  • Menghindari konsumsi alkohol dan merokok

Kesimpulan

Hipertensi adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh dan menurunkan kualitas hidup seseorang.

Untuk mencegah dan mengelola hipertensi, perubahan gaya hidup yang sehat dan pengobatan medis dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penting untuk mengetahui gejala dan faktor risiko hipertensi serta melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Jangan lupa untuk menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala hipertensi atau memiliki faktor risiko yang memengaruhi tekanan darah Anda.

Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang hipertensi dan bagaimana mengelolanya dengan baik.